Pengujian Tak Merusak (Non Destructive Test) - My Personal Draft

ALL ABOUT ME

Hot

Post Top Ad

Saturday, December 17, 2011

Pengujian Tak Merusak (Non Destructive Test)


Sejarah Perkembangan Ditemukanya Sinar – X
Sinar - X ditemukan pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm C. Roentgen pada tanggal 8 November 1895. Saat itu Roentgen bekerja menggunakan tabung Crookes di laboratoriumnya di Universitas Wurzburg. Dia mengamati nyala hijau pada tabung yang sebelumnya menarik perhatian Crookes. Roentgen selanjutnya mencoba menutup tabung itu dengan kertas hitam dengan harapan agar tidak ada cahaya tampak yang dapat lewat. Namun setelah ditutup ternyata masih ada sesuatu yang dapat lewat. Roentgen menyimpulkan bahwa ada sinarsinar tidak tampak yang mampu menerobos kertas hitam tersebut.
Wilhelm C. Roentgen 
Pada saat Roentgen menyalakan sumber listrik tabung untuk penelitian sinar katoda, beliau mendapatkan bahwa ada sejenis cahaya berpendar pada layar yang terbuat dari barium platino cyanida yang kebetulan berada di dekatnya. Jika sumber listrik dipadamkan, maka cahaya pendar pun hilang. Roentgen segera menyadari bahwa sejenis sinar yang tidak kelihatan telah muncul dari dalam tabung sinar katoda. Karena sebelumnya tidak pernah dikenal, maka sinar ini diberi nama sinar - X.


Pengertian pengujian Sinar – X
Sinar – X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet , tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek . sinar – X bersifat heterogen, panjang gelombangnya bervariasi dan tidak terlihat. Perbedaan sinar – X dengan sinar elektromagnetik lainnya juga terletak pada panjang gelombang, dimana panjang gelombang sinar – X sangat pendek, yaitu hanya 1/10.000 panjang cahaya yang kelihatan. Karena panjang gelombang yang pendek itu, maka sinar – X dapat menembus benda – benda.
Sifat – Sifat Sinar – X
Sinar – X mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu : daya tembus, pertebaran, penyerapan, efek fotografik, pendar fluor ( fluorosensi ), ionisasi, dan efek biologik.


1.      Daya tembus
Sinar – X dapat menembus bahan, dengan daya tembus sangat besar dan digunakan dalam radiografi. Makin tinggi tegangan tabung (besarnya KV) yang digunakan, makin besar daya tembusnya. Makin rendah berat atom atau kepadatan suatu benda, makin besar daya tembus sinarnya.
2.      Pertebaran
Apabila berkas sinar – X melalui suatu bahan atau zat, maka berkas tersebut akan bertebaran ke segala jurusan, menimbulkan radiasi sekunder ( radiasi hambur ) pada bahan/zat yang dilaluinya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya gambar radiografi dan pada film akan tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh. Untuk mengurangi akibat radiasi hambur ini, maka di antara subjek dengan film rontgen diletakkan grid.
3.      Penyerapan
Sinar – X dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatan berat atomnya, makin besar penyerapannya.
4.      Efek fotografik
Sinar – X dapat menghitamkan emulsi film ( emulsi perak-bromida ) setelah di proses secara kimiawi ( dibangkitkan ) di kamar gelap.
5.      Pendar fluor ( fluorosensi )
Sinar – X menyebabkan bahan – bahan tertentu seperti kalsium-tungstat atau zing-sulfid memendarkan cahaya ( luminisensi ), bila bahan tersebut terkena radiasi.
Luminisensi ada 2 jenis yaitu :
a.       Fluorosensi ;
Yaitu akan memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar – X saja.
b.      Fosforisensi :
Pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat walaupun radiasi sinar – X sudah dimatikan ( after-glow).
6.      Ionisasi
Efek primer sinar – X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisasi partikel – partikel bahan atau zat tersebut.
7.      Efek biologik
Sinar – X akan menimbulkan perubahan – perubahan biologik pada jaringan. Efek biologik ini dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.

http://electromedicalengineering.blogspot.com/2008/12/dasardasarpesawatrontgen.
html
http://labinfo.files.wordpress.com/2008/05/sinar.jpg
http://www.fortunecity.com/tattooine/swampthing/221.html
http://www.sman2mks.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=464
http://soil.faperta.ugm.ac.id/jitl/3.2%202002%200106%
20sastiono.pdf
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/e/eb/Dental_xray.
jpg
http://radiografer.wordpress.com/2008/06/30/terjadinyasinarx/
http://labinfo.wordpress.com/2008/05/14/teknikpemeriksaanmaterialmenggunakanxrfxrddansemeds/






No comments:

Post a Comment

Post Top Ad